Selasa, 24 Maret 2015

Jilbab dan Kerudung



Antara Jilbab dan Kerudung
Sore itu mimin mendengar Percakapan dua Pelajar SMK yang sedang bersenda gurau didalam bus..
A: “Yuh, aku ora iso jilbab’an”
B: “Yo leh mu jilbaban rasah maju-maju kok! Semelah sing nemeti..”
A: “.....”

Jilbab kok maju-maju ? Benarkah Jilbab adalah nama lain dari tutup kepala?
Ehh, Sobat..  sadar atau nggak sekarang banyak kesalahpahaman terhadap Islam di tengah masyarakat. Misalnya saja jilbab. Tak sedikit orang menyangka bahwa yang dimaksud dengan jilbab adalah kain penutup kepala. Padahal tidak demikian lho sob..
Jilbab itu bukan penutup kepala.. Kalau penutup kepala hujjahnya didalam dalam Al Qur`an surah An Nuur : 31 disebut dengan istilah khimar (jamaknya : khumur), bukan jilbab. Adapun yang namanya jilbab ituu.. yang terdapat dalam surah Al Ahzab : 59, Cek dulu ya sob Al Qur’annya :D Mimin tunggu dehhh..
Sekarang coba  dihitung ya sob berapa orang yang menyebut tutup kepala itu jilbab..? Hayo sobat termasuk didalamnya enggak? Kalo iya siap-siap lemesin lidah ya sob untuk bilang penutup kepala itu “KERUDUNG”
Kesalahpahaman selain itu apa sob yang kamu jumpai? Kalo mimin sering banget ngejumpain gebetan mimin :D *eh (nggak lho sob mimin bercanda) mimin ini jomblo *eh kok malah curhat :D . Kesalahan yang kedua itu anggapan bahwa busana muslimah itu yang penting sudah menutup aurat, sedang mode baju dengan memakai celana panjang, dianggap bukan masalah.. *enak wae! Hal semacam itu malah dianggap model tren sekarang sob.. Bercelana panjang jeans? oke-oke aja, yang penting ‘kan sudah menutup aurat. Kalau sudah menutup aurat, dianggap sudah berbusana muslimah secara sempurna. #Pripun ??
Islam, telah menetapkan syarat-syarat bagi busana muslimah dalam kehidupan umum sobat, seperti yang ditunjukkan oleh nash-nash Al Qur`an dan As Sunnah. Karena itu, kesalahpahaman macam contoh tadi perlu diluruskan kembali ya sobat! Agar kita dapat kembali kepada ajaran Islam secara murni serta bebas dari pengaruh lingkungan dan pergaulan, yang tengah rusak di tengah masyarakat sekuler sekarang. Memang, jika kita konsisten dengan Islam, terkadang terasa amat berat ya sob.. Misalnya saja memakai jilbab (dalam arti yang sesungguhnya). Di tengah maraknya berbagai mode busana wanita yang diiklankan trendi dan up to date, jilbab secara kontras jelas akan kelihatan kaku, dan kurang trendi (dan tentu, tidak seksi). #DisituKadangSayaMerasaSedih
Padahal, busana jilbab itulah pakaian yang benar bagi muslimah. Nah di sinilah kaum muslimah sedang diuji sob... Apa diuji? Try Out ya min? *enggak dong! Diuji disini berarti diuji imannya, diuji taqwanya. Si dia harus memilih, apakah dia akan tetap teguh mentaati ketentuan Allah dan Rasul-Nya, seraya menanggung perasaan berat hati namun berada dalam keridhaan Allah | atau rela terseret oleh bujukan hawa nafsu atau rayuan syaitan terlaknat untuk mengenakan mode-mode liar yang dipropagandakan kaum kafir dengan tujuan agar kaum muslimah terjerumus ke dalam limbah dosa dan kesesatan. Hmm.. #Ngeri sob..
Berkaitan dengan itu, Nabi SAW pernah bersabda lho sob.. bahwa akan tiba suatu masa di mana Islam akan menjadi sesuatu yang asing contohnya ya  busana jilbab tadi sob.. sangat jauh berbeda sebagaimana awal kedatangan Islam. Dalam keadaan seperti itu, kita tidak boleh larut ya shalihah.. Kita harus tetap bersabar, dan memegang Islam dengan teguh, walaupun berat seperti memegang bara api. Dan in sya-allah, dalam kondisi yang rusak seperti ini, mereka yang tetap taat akan mendapat pahala yang berlipat ganda. Bahkan dengan pahala lima puluh kali lipat daripada pahala para shahabat Rasul terdahulu.
Cek lagi yuk sobat Sabda Nabi SAW : “Islam bermula dalam keadaan asing. Dan ia akan kembali menjadi sesuatu yang asing. Maka beruntunglah orang-orang yang terasing itu.”  (HR. Muslim no. 145)
“Sesungguhnya di belakang kalian ada hari-hari yang memerlukan kesabaran. Kesabaran pada masa-masa itu bagaikan memegang bara api. Bagi orang yang mengerjakan suatu amalan pada saat itu akan mendapatkan pahala lima puluh orang yang mengerjakan semisal amalan itu. Ada yang berkata,’Hai Rasululah, apakah itu pahala lima puluh di antara mereka ?” Rasululah menjawab, ”Bahkan lima puluh orang di antara kalian (para shahabat).”
 (HR. Abu Dawud, dengan sanad hasan)

Batasan Aurat Wanita
Aurat wanita adalah seluruh anggota tubuhnya lho sob, kecuali wajah dan dua telapak tangannya. Lehernya adalah aurat, rambutnya juga aurat bagi orang yang bukan mahram, meskipun cuma selembar. Cuma selembar lho sob.. Seluruh tubuh kecuali wajah dan dua telapak tangan adalah aurat yang wajib ditutup. Hal ini berlandaskan firman Allah SWT : 'Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.' (QS An Nuur : 31)
Yang dimaksud “wa laa yubdiina ziinatahunna” (janganlah mereka menampakkan perhiasannya), adalah “wa laa yubdiina mahalla ziinatahinna” (janganlah mereka menampakkan tempat-tempat (anggota tubuh) yang di situ dikenakan perhiasan). (Lihat Abu Bakar Al-Jashshash, Ahkamul Qur`an, Juz III hal.316). Selanjutnya, “illa maa zhahara minha” (kecuali yang (biasa) nampak dari padanya). Jadi ada anggota tubuh yang boleh ditampakkan. Anggota tubuh tersebut, adalah wajah dan dua telapak tangan. Demikianlah pendapat sebagian shahabat, seperti ‘Aisyah, Ibnu Abbas, dan Ibnu Umar (Al-Albani, 2001 : 66). Ibnu Jarir Ath-Thabari (w. 310 H) berkata dalam kitab tafsirnya Jami’ Al-Bayan fi Tafsir Al-Qur`an Juz XVIII hal. 84, mengenai apa yang dimaksud dengan “kecuali yang (biasa) nampak dari padanya” (illaa maa zhahara minha) : “Pendapat yang paling mendekati kebenaran adalah yang mengatakan,’Yang dimaksudkan adalah wajah dan dua telapak tangan.” Pendapat yang sama juga dinyatakan Imam Al-Qurthubi dalam kitab tafsirnya Al-Jami’ li Ahkam Al-Qur`an, Juz XII hal. 229 (Al-Albani, 2001 : 50 & 57).
Jadi, yang dimaksud dengan apa yang nampak dari padanya adalah wajah dan dua telapak tangan. Sebab kedua anggota tubuh inilah yang biasa nampak dari kalangan muslimah di hadapan Nabi SAW sedangkan beliau mendiamkannya. Kedua anggota tubuh ini pula yang nampak dalam ibadah-ibadah seperti haji dan shalat. Kedua anggota tubuh ini biasa terlihat di masa Rasulullah SAW, yaitu di masa masih turunnya ayat Al Qur`an (An-Nabhani, 1990 : 45). Di samping itu terdapat alasan lain yang menunjukkan bahwasanya seluruh tubuh wanita adalah aurat kecuali wajah dan dua telapak tangan karena sabda Rasulullah SAW kepada Asma` binti Abu Bakar : 'Wahai Asma` sesungguhnya seorang wanita itu apabila telah baligh (haid) maka tidak boleh baginya menampakkan tubuhnya kecuali ini dan ini, seraya menunjukkan wajah dan telapak tangannya.' (HR. Abu Dawud) .
Inilah dalil-dalil yang menunjukkan dengan jelas bahwasanya seluruh tubuh wanita itu adalah aurat, kecuali wajah dan dua telapak tangannya. Maka diwajibkan atas wanita untuk menutupi auratnya, yaitu menutupi seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangannya.
Mimin, lha bagaimana dengan kaki? Kaki juga termasuk kategori aurot dong shalihah.. Kan yang boleh diperlihatkan hanya wajah dan kedua telapak tangan..
Jadi beruntunglah sob, kalau dirimu menjadi yang terasing :D Tetap istiqamah ya sobat.. semoga Allah membalas dengan Jannah-Nya. Aamiin!
Kesimpulannya, dirimu harus lemaskan lidah sob.. Mulailah berdakwah meskipun satu ayat..! Kalau ada yang bilang tutup kepala itu Jilbab, luruskan ya sobat.. :D Eh tunggu, tidak hanya itu sob, dirimu juga musti berpakaian syar’i selain mendapatkan ridha dari-Nya dirimu juga terhindar dari godaan kaum pria  Siaap sob..??